Operasi Pasar Digelar di Tahuna, Pemkab Sangihe Awasi Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok

by

Tahuna, Manadolive.co.id — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan melaksanakan operasi pasar di sejumlah titik strategis di Kota Tahuna. Kegiatan ini bertujuan mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan dan aktivitas pengucapan syukur di wilayah Minahasa.

Operasi yang berlangsung sejak ini diawali di Pasar Tradisional Towo’e, Kelurahan Sawang Bendar. Tim gabungan melakukan pengecekan harga serta ketersediaan berbagai bahan pokok yang dijual kepada masyarakat.

Agenda dilanjutkan ke Gudang Megaria Swalayan Tahuna di Kelurahan Santiago. Di lokasi ini, tim melakukan pemantauan stok dan berdialog langsung dengan General Manager PT. Megaria Lestari Indah, Ambo Upe Rifin, terkait stabilitas pasokan pangan.

Kemudian kegiatan serupa dilakukan di Gudang Toko Torsina, Kelurahan Soataloara I, dengan melakukan pengecekan dan wawancara bersama pemilik gudang, Ryan Tanawar.

Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain: Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, S.E., M.M. Wakil Bupati, Tendris Bulahari
Kapolres Sangihe, AKBP Abdul Kholik, S.H., S.I.K., M.A.P. Dandim 1301/Sangihe, Letkol Czi. Nazarudin, S.T., M.I.P. Danlanal Tahuna, Letkol Laut (P) Hady Subandi, M.Tr.Hanla., CRMP

Kajari Kepulauan Sangihe yang diwakili Kasubbag Pembinaan, Hence Kacomba, S.H. Kadis Perindag, Threenov T. Ponto, S.H
Kadis Ketahanan Pangan, Ir. Reintje B. Tamboto , Kadis Pertanian, Franky Nantingkseh, S.Pi
Pimpinan Perum Bulog Cabang Tahuna, Kristian Prasetya, S.T, Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, dalam keterangannya kepada awak media mengatakan bahwa operasi pasar ini penting untuk menjaga stabilitas harga di tengah dinamika pasokan. Ia menyoroti ketersediaan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang menurut Kepala Bulog sudah siap disalurkan kembali ke pasar.

“Penyaluran beras SPHP akan membantu menetralkan harga beras yang saat ini cukup tinggi. Kita masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait penyesuaian harga eceran tertinggi (HET),” ujar Thungari.

Terkait komoditas lain, Bupati menyampaikan bahwa sebagian besar bahan pokok masih tergolong aman. Namun ia mengakui adanya lonjakan harga pada beberapa item seperti tomat dan cabai. “Harga tomat sempat berada di kisaran Rp26.000 hingga Rp30.000 per kilogram, sedangkan cabai masih tinggi, sekitar Rp100.000 per kilogram,” jelasnya.

Mengenai pasokan minyak kelapa, Bupati menjelaskan bahwa harga di pasar lokal masih dipengaruhi oleh dinamika ekspor kopra. “Produksi minyak kelapa lokal perlu didorong kembali. Dulu kita punya merek lokal seperti Lanang Bango, dan ke depan kita berharap koperasi atau produsen lokal bisa menghidupkannya lagi,” ucapnya.

Ia juga menyinggung soal HET beras medium yang masih dirasa belum sesuai realita logistik daerah kepulauan. “Harga beras medium saat ini di angka Rp12.400 per kilogram, tapi jika dikalkulasikan dengan biaya distribusi hingga ke Sangihe, itu masih jadi persoalan,” tambahnya.

Pemkab Sangihe bersama TPID dan Satgas Pangan berkomitmen melanjutkan pemantauan serta menjamin stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, guna mendukung daya beli masyarakat di wilayah kepulauan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.