Tahuna, manadolive.co.id – Ketersediaan pangan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dilaporkan masih dalam kondisi aman, menurut evaluasi terbaru dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sangihe, Rivay Mahdang, SH, mengungkapkan bahwa meskipun pasokan bahan pokok di wilayah ini masih bergantung pada kiriman dari luar, persediaan tetap terjaga berkat berbagai upaya yang dilakukan, termasuk program Tol Laut.
“Kami masih bergantung pada pasokan dari luar daerah karena produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pokok secara keseluruhan,” ujar Rivay Mahdang. Program Tol Laut yang diluncurkan pemerintah telah membantu para pedagang setempat dengan mendatangkan bahan pokok dari Surabaya dan Makassar. Program ini terbukti efektif dalam menjaga ketersediaan pangan di wilayah kepulauan ini.
Selain itu, program Stabilisasi Harga Pangan Pokok (SHPH) yang dikelola Badan Pangan Nasional juga berperan penting dalam upaya ini. Program yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan ini memastikan bahwa distribusi bahan pokok terpantau dengan baik. “Untuk mengikuti program SHPH, distributor harus memiliki nomor induk berusaha sehingga distribusi dapat dipantau dengan lebih efektif,” tambah Mahdang.
Meski demikian, ada perubahan harga yang perlu diperhatikan. Harga SHPH yang sebelumnya Rp10.900 per kilogram pada bulan Mei, kini naik menjadi Rp11.000. Di luar gudang, harga tersebut bahkan mencapai Rp12.500 per kilogram. Meski terjadi kenaikan harga, pemerintah berkomitmen untuk terus mengendalikan dan mengawasi harga agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Ketersediaan dan harga bahan pokok menjadi perhatian utama pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan terus berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi dan stabil di tengah berbagai tantangan. ( gustaf)








