Ibadah Syukur Paskah Pemkot Manado, Walikota Vicky Lumentut Tegaskan Manado Kota Toleran Jadi Tantangan Untuk Dipertahankan

Mari Saling Menghormati dan Menghargai Perbedaan

ManadoLive— IBADAH syukur Paskah Yesus Kristus tahun 2018 jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dilaksanakan di ruang Serbaguna Kantor Walikota Manado, Kamis (26/04) pagi tadi. Ibadah dipimpin Pdt DR Henry Runtuwene STh MSi tersebut dihadiri Walikota DR Ir G.S Vicky Lumentut SH MSi DEA, Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan SE, Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Manado Imelda Bastiaan Markus, Sekda Drs Rum Usulu, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Manado Ny Rum Usulu, para Asisten, Staf Ahli Walikota, pejabat Perangkat Daerah serta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) dilingkup Pemkot Manado.

Selain itu, hadir pula presidium Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Manado, pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Manado, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Manado dan organisasi kemasyarakatan lainnya di daerah ini. Dalam khotbahnya, Pdt Runtuwene mengingatkan umat Kristen untuk mengasah iman yang memiliki kualitas dihadapan Tuhan. “Mengapa kita percaya Yesus Kristus telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati, padahal kita tidak melihat peristiwa itu. Semua itu karena kita memiliki Iman, meskipun kita tidak melihat tetapi kita percaya,” ujar Pdt Runtuwene.

Dikatakan, ada hal menarik yang disampaikan Yesus Kristus kepada Tomas, salah seorang muridNya. “Kata Tuhan Yesus kepada Tomas, baguslah kalau kamu melihat lalu percaya, tetapi lebih bagus mereka yang tidak melihat namun percaya. Inilah implementasi Iman kita, umat Tuhan di jaman sekarang,” tukas mantan Sekretaris Umum Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) itu. Sementara, Walikota Vicky Lumentut dalam sambutannya mengajak umat Kristen untuk menerapkan iman kepada Yesus Kristus melalui kebangkitanNya dengan hidup saling menghormati dan menghargai berbagai perbedaan ditengah masyarakat Kota Manado.

“Saya mengajak kita sekalian untuk mampu menerapkan sikap hidup orang beriman dengan tetap menjaga sikap hidup toleran yang saling menghormati dan menghargai berbagai perbedaan yang ada di Kota Manado,” tandas orang nomor satu di Manado tersebut. Lanjut dikatakan, sampai saat ini Kota Manado telah diakui sebagai kota paling toleran di Indonesia. Namun, menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat Kota Manado untuk mempertahankan predikat itu. “Kota Manado telah ditetapkan sebagai kota paling toleran di Indonesia. Baru-baru ini juga saya telah menerima penghargaan serupa dari MNC Group. Menjadi tantangan bagi kita untuk mempertahankannya, karena toleran dan tidak toleran beda-beda tipis,” tukas Walikota Vicky Lumentut.

Olehnya, Walikota pilihan rakyat Manado itu, meminta seluruh masyarakat kota Manado untuk menerapkan nilai-nilai kerukunan ditengah perbedaan yang ada. Menyangkut penghargaan yang diterima Kota Manado sebagai salah satu kota yang menggunakan Call Center, Walikota Vicky Lumentut menegaskan agar jangan berpuas diri dulu. “Mari kita perbaiki apa yang masih kurang dari Call Center 112, jangan dulu kita berpuas diri dengan hasil yang kita capai. Tetapi kita tingkatkan layanan untuk menjangkau seluruh masyarakat Kota Manado,” pungkas Walikota Vicky Lumentut.(dar)

 

Paskah Raya dan Hari Anak GMIM Berlangsung Meriah

ManadoLive—Paskah Raya dan Hari Anak Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) tahun 2018 dilaksanakan di lapangan Sparta Tikala Manado, Sabtu (14/04) pagi hingga sore tadi. Dihadiri ribuan Anak Sekolah Minggu (ASM) dan Guru Sekolah Minggu (GSM) se-GMIM itu dihadiri Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulut sekaligus Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Ny Ritha Dondokambey Tamuntuan, Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan SE mewakili Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA serta Ketua TP-PKK Manado yang juga Bunda PAUD Kota Manado dan mantan Ketua Komisi Pelayanan Anak Sinode (KPAS) GMIM Pnt Prof DR Julyeta PA Lumentut Runtuwene MS DEA serta undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Paskah Raya dan Hari Anak GMIM tahun 2018 Ny Imelda Bastiaan Markus SE dalam laporannya mengatakan pelaksaan perayaan Hari Kebangkitan Yesus Kristus tersebut dilaksanakan di Wilayah Manado Sentrum dan diikuti 124 jemaat yang tersebar di tiga kota dan empat kabupaten se-Sulut. “Sebagai Panitia Pelaksana kami merasa senang bisa melayani ribuan anak-anak dan guru-guru Sekolah Minggu di GMIM. Sebagai panitia kami juga mengalami banyak tantangan dan puji Tuhan semuanya bisa kita atasi bersama,” tandas isteri tercinta Wawali Mor.

Lanjut dikatakan, dilaksanakannya Paskah Raya dan Hari Anak GMIM tahun 2018 di Kota Manado, ingin menegaskan jika label Kota Manado sebagai kota paling toleran di Indonesia benar-benar nyata dan diimplikasikan seluruh warga Kota Manado meski berbeda suku, agama, ras dan antar-golongan. “Inilah Kota Manado yang dijuluki sebagai kota paling Toleran di Indonesia. Karena beginilah kami, meski berbeda-beda tetapi kami menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan ditengah masyarakat Kota Manado,” jelas Ny Imelda.

 

Sementara, Gubernur OD dalam sambutannya mengingatkan orang tua agar memperhatikan tingkah laku anak-anak zaman sekarang agar tidak melupakan identitasnya sebagai umat Kristen. “Saya hanya minta kepada orang tua agar terus mendampingi anak-anaknya agar mereka tidak sibuk dengan alat-alat teknologi modern seperti hand phone. Mari kita arahkan anak-anak kita pada hal-hal yang positif agar mereka tidak melupakan gereja,” tandas Gubernur OD mengingatkan. Ibadah Paskah dipimpin Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt DR Hein Arina MTh.

Dalam ibadah tersebut dilaksanakan serah terima dari pengurus KPAS GMIM Periode 2014-2018 kepada pengurus KPAS Periode 2018-2022. Tampak hadir dan memberikan sambutan Ketua KPAS GMIM Periode 2018-2022 Pnt Michael Mait. Paskah Raya dan Hari Anak GMIM diakhiri dengan pawai Paskah dengan mengambil start dari lapangan Sparta Tikala dan Finish di Monumen Pohon Kasih kawasan Megamas Manado. Sebelum ibadah dimulai ditampilkan berbagai atraksi anak-anak baik drum band, tarian katrili, tarian maengket maupun barongsai .(dar/Lipsus)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *