Terkait Kenaikan Harga Beras, Inggried Sondakh Warning Jangan ada Mafia Beras

by -223 Views

Manado, MANADOLIVE.CO.ID– Komisi II DPRD Sulut menggelar rapat dengar pendapat Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Pangan dan Dinas Perdagangan provinisi Sulut.

Rapat ini dipimpin langsung Ketua Komisi II Inggried JNN Sondakh, dan didampingi Wakil Ketua Pricillia Rondo, serta turut hadir Koordinator Komisi II Michaela E Paruntu. di Ruang Rapat Komisi II DPRD Sulut, Senin (14/7/2025).

Disampaikan Legislator Partai Golkar Dapil Minahasa Tomohon ini bahwa saat ini kenaikkan harga beras sangat benara-benar meresahkan masyarakat Sulut.

“Kenaikan harga beras ini sudah terjadi bulan juni dan di bulan juli ini masyarakat mulai gencar berteriak. Ini benar-benar menjadi perhatian serius dari kamu,”ungkap Sondakh.

Ia pun sangat senang akan langkah cepat dari Pemerintah Sulut melalui Dinas terkait yang sudah segera mengambil langkah rapat bersama Gubernur Sulut Yulius Selvanus.

“Pastinyakan sudah ada koordinasi dengan Gubernur. Memang kami tahu Kenaikan beras ini tidak hanya di sulut tapi ini memang secara Nasional,”ucapnya.

Lanjutnya, persoalan beras secara nasional yang juga mengalami lonjakan. Banyak faktor termausk kondisi geopolitik yang mempengaruhi .

“Saya juga temukan anomali dimana proyeksi nasional lewat Food and Agriculture Organization, (Organisasi Pangan dan Pertanian) produksi padi secara nasional trend mengingkat bahkan melimpah ditahun 2025-2026, 35.6 Juta Ton artinya diatas rata rata nasional. Tapi kenapa harga beras justru naik. Menteri pertanian 3 hari lalu menyampaikan bahwa, ada mafia beras yang bermain juga ditemukan pemerintah, stok banyak harga naik . Juga ada permainan harga satuan mutu antara Produsen dan distrubutor beras di 10 Propinsi, 85 % beras todak sesuai mutu dan standart juga ada yang menjual diatas HET (harga eceran tertinggi ),”jelas Sondakh.

Ia pun mempertanyakan, soal kondisi sekarang ini apakah berdampak atau terjadi didaerah kita, apalagi pemerintah menemukan ada 212 produsen bermasalah,10 perusahan besar produsen naisonal yang diperiksa, apakah imbasnya ini juga di Sulut.

“Hati hati jangan ada mafia beras juga yang bermain didaerah kita. Bahkan isu terkait persoalan ini,” tegasnya .

Sementara pihak pemprov lewat kadis pangan dan pertanian menjelaskan jika produksi beras Sulut jauh mengalami penurunan akibat beberapa faktor diantaranya Musim Hujan, Hama Tikus serta Gunakan bibit lokal produksi beras 1 hektar hanya 1-2 Ton dan infrastuktur yang juga tidak menunjang banyak irigasi yang rusak.

(rosita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.