Tahuna, Manadolive.co.id – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar audensi bersama pihak Save Sangihe Island (SSI) untuk membahas persoalan aktivitas pertambangan di wilayah Bowone, Tanah Mahamu. Pertemuan berlangsung di ruang rapat Bupati Kepulauan Sangihe, Kamis (28/8/2025), pukul 10.30 WITA.
Audensi ini dihadiri Bupati Kepulauan Sangihe Michael Tulungari, S.E., M.M., Wakil Bupati Tendris Bulahari, S.E., Sekretaris Daerah Herry Wolf, S.T., M.E., para asisten Setda, Kepala Kesbangpol, Kadis Lingkungan Hidup, staf khusus bupati, serta jajaran humas Pemda. Dari pihak SSI, hadir juru bicara Jul Takaliuang, Benhard Pilat, S.T., guru besar Politeknik Negeri Nusa Utara Prof. Frans Guber Ijong, sejumlah aktivis SSI, serta perwakilan komunitas Sangihe Film Dokumenter.
Pertemuan dibuka oleh Asisten I Johanis Pilat, S.Sos. Dalam paparannya, Jul Takaliuang menyampaikan kekhawatiran terkait aktivitas pertambangan di Bowone yang dinilai berpotensi merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat sekitar. Hal senada disampaikan Prof. Frans Guber Ijong yang menyoroti adanya pencemaran merkuri di perairan sekitar kawasan pertambangan.
Bupati Michael Tulungari menegaskan bahwa pemerintah daerah bersikap netral dan tidak berpihak baik kepada SSI maupun pihak perusahaan tambang, PT Tambang Mas Sangihe (TMS). Ia menjelaskan bahwa TMS telah memiliki kontrak kerja eksplorasi sebelum Undang-Undang Pertambangan diberlakukan.
“Pemerintah meminta agar hasil kajian ilmiah dapat dipaparkan secara terbuka kepada publik agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” ujar Tulungari.
Selain itu, sejumlah masukan juga disampaikan oleh aktivis SSI, termasuk Agustinus Mananohas dan Benhard Pilat, yang menekankan pentingnya keterbukaan informasi terkait aktivitas pertambangan dan dampaknya terhadap masyarakat.
Dalam penutupan, Kadis Lingkungan Hidup Ronny Pasiale memaparkan hasil penelitian laboratorium yang dilakukan Pemda pada Juli 2024 dan Juni 2025, yang diuji di dua laboratorium di Manado. Sementara itu, Sekda Herry Wolf dan staf khusus bupati juga memberikan pandangan terkait tindak lanjut pertemuan tersebut.
Audensi yang berlangsung hingga pukul 12.45 WITA itu berjalan kondusif dan menjadi ruang dialog penting antara pemerintah daerah dengan masyarakat sipil dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Kepulauan Sangihe.












