Tahuna, Manadolive.co.id — Menghadapi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung cukup panjang, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi dampak yang dapat ditimbulkan.
Dalam imbauan yang disampaikan Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, dan disebarluaskan melalui berbagai platform media sosial, masyarakat diminta untuk menghindari aktivitas yang berisiko menimbulkan kebakaran, khususnya di kawasan lahan perkebunan dan hutan yang rawan terbakar akibat suhu tinggi dan cuaca kering.
Selain itu, warga juga diingatkan untuk bijak dalam penggunaan air bersih. Pemerintah daerah menekankan pentingnya penghematan air, mengingat kemungkinan menurunnya debit mata air selama musim kering ini.
“Warga diimbau untuk menyiapkan tempat penyimpanan air di rumah masing-masing sebagai bentuk antisipasi jika terjadi krisis air bersih,” tulis Bupati Thungari dalam imbauan tersebut.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama sumber mata air, dengan tidak melakukan penebangan pohon di sekitar area tersebut. Menurutnya, keberadaan pohon berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mempertahankan cadangan air tanah.
“Mari bersama menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan di tengah cuaca panas ekstrem,” imbau Bupati.
Langkah antisipatif ini diambil sebagai bentuk respons terhadap potensi dampak perubahan iklim dan musim kemarau yang saat ini tengah melanda berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kepulauan Sangihe. Pemerintah daerah berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan serta mendukung upaya bersama dalam menghadapi musim kemarau ini.
