SANGIHE, MANADOLIVE. CO. ID–Isu liar yang terus berkembang atas kematian Almarhum Wakil bupati Helmud Hotong terus digaungkan. Oleh karena itu Tim Forensik Polda Sulut Dokter Faizal Zulkarnaen Direktur RS Bhayangkara Manado, Dokter Nola Mallo Spesialis Forensik dan Dokter Elisa Rompas Spesialis Forensik dari RS Prof Kandow Manado serta AKBP Gani F Siahaan SIK MH Direktur Kriminal Umum Polda Sulut didampingi Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Toni Budi Susetyo SIK melaksanakan Konferensi Pers terpusat di Aula Polres Kepulauan Sangihe Rabu (14/6)
Kapolres Sangihe AKBP Toni Budi Susetyo SIK membenarkan telah melaksanakan otopsi terhadap Jenazah Almarhum Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong SE dimulai pukul 5 pagi (dini hari) dan selesai pukul 7.30 Wita.
“Dari hasil sementara untuk almarhum memang ada penyakit komplikasi itu juga nanti akan dijelaskan oleh tim forensik dan sekaligus pada kesempatan yang baik ini atas nama bapak Kapolda mengucapkan terima kasih kepada pihak keluarga yang telah tersedia dilakukan otopsi Dan ini juga membantu sangat membantu penyidik dan membantu masyarakat supaya tidak berspekulasi dan ini juga sekaligus akan membuat terang benderang penyebab kematian almarhum wakil bupati,”jelas Susetyo.

Direktur RS Bhayangkara Manado Dokter Faizal Zulkarnaen ditempat yang sama juga menerangkan bahwa dari hasil pemeriksaan ditemukan ada penyakit menahun yang diderita almarhum dari organ-organ tubuh dan tidak ada racun yang masuk seperti yang dituduhkan selama ini.
“Benar tim forensik gabungan telah melaksanakan kegiatan otopsi atas permintaan penyidik yang benar untuk disampaikan ke Kapolres. Hasil sementara otopsi kami temukan ada beberapa penyakit menahun dari organ-organ almarhum dan isu-isu yang berkembang indikasi diracun, pada saat pemeriksaan tidak temukan. Namun kami tetap mengambil sampel untuk pemeriksaan toksikologi dan pemeriksaan jaringan organ. Pemeriksaan toksikologi akan dikirim ke laboratorium forensik untuk pemeriksaan racun dan bahan-bahan lainnya. Pemeriksaan jaringan nanti akan kami kirimkan ke rumah sakit Kandou akan diperiksa di Manado. Sedangkan yang lainnya akan dibawa ke Makassar untuk melihat kalau lapor di Makassar itu akan untuk melihat penyakit-penyakit yang memang dari gambaran otopsi agar lebih memastikan lagi penyebab kematian almarhum,”terang dokter.
Direktur Kriminal Umum Polda Sulut AKBP Gani F Siahaan SIK MH pada kesempatan itu menegaskan isu yang berkembang cukup deras di media sosial yang menyatakan bahwa penyebab kematian almarhum karena diracun dan ada yang berspekulasi dengan opini liar tak karuan.
“Kami membentuk dua tim penyelidikan yaitu penyelidikan secara digital forensik kemudian juga kami membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan kedokteran forensik untuk melakukan otopsi. Penjelasan para dokter itulah dasar sementara untuk membantah opini yang berkembang dan jika ada unsur pidana kami akan terus bekerja mengungkapkannya supaya masyarakat tak langsung percaya dan lebih paham akan kebenaran dari hasil pemeriksaan,”tandasnya. Sembari menyampaikan sampel sudah dikirim ke Laboratorium Forensik dan akan diketahui hasilnya dua Minggu kedepan.(hry)













