Tahuna, Manadolive.co.id – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi ancaman bencana alam melalui kebijakan strategis serta program mitigasi dan penanggulangan bencana. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Wandu Labesi, S.Sos., menegaskan bahwa langkah-langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam melindungi masyarakatnya.
Dalam periode Desember 2023 hingga Januari 2024, berbagai langkah telah diambil, termasuk penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi melalui Surat Keputusan Bupati. Kebijakan tersebut mencakup:
Surat Keputusan Nomor 64/360/Tahun 2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi (15 Januari 2024).
Surat Keputusan Nomor 70/360/Tahun 2024 tentang perpanjangan status siaga darurat (22 Januari 2024).
Penetapan penerima bantuan untuk korban kebakaran melalui Surat Keputusan Nomor 240/360/Tahun 2023 dan Nomor 324/360/Tahun 2023.
Upaya Mitigasi dan Penanganan Bencana Sebagai langkah antisipatif, pemerintah menggelar berbagai kegiatan, termasuk:
Sosialisasi daerah rawan bencana di SMP Negeri 3 Manganitu Selatan (24 Januari 2024).
Pelatihan mitigasi bencana (24 Januari 2024).Penyerahan geobag untuk mitigasi banjir (16 Desember 2023).Penyaluran bahan bangunan rumah untuk korban kebakaran (23 Januari 2024).
Distribusi logistik ke tiga kampung/kelurahan (18–20 Desember 2023).
Penanganan 12 kasus kebakaran selama Desember 2023 hingga Januari 2024
Rencana Mitigasi di 2024 BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe telah merencanakan program lanjutan untuk Februari hingga Mei 2024, termasuk: Sosialisasi dan edukasi mitigasi di lima sekolah.Pelatihan mitigasi bencana berkelanjutan.
Penyaluran bantuan bahan bangunan dan logistik untuk korban bencana di tujuh kampung/kelurahan.
Selain itu, Kabupaten Kepulauan Sangihe memperoleh alokasi dana relokasi sebesar Rp 12 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur terdampak bencana.
Proyek Rehabilitasi Infrastruktur tersebut akan digunakan untuk tiga proyek utama dengan skema multi-years:
1. Rehabilitasi Jembatan Tolengdano di Kecamatan Tabukan Utara (Rp 7,1 miliar). Rekonstruksi talud pantai Kampung Peta di Kecamatan Tabukan Utara (Rp 1,04 miliar). Rekonstruksi talud pantai Batuwingkung di Kecamatan Tabukan Selatan (Rp 3,52 miliar).
Wandu Labesi menyebutkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini. “Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengutamakan keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Labesi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif menjaga lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. “Mitigasi adalah kunci untuk melindungi masa depan,” pungkasnya.
Kabupaten Kepulauan Sangihe optimistis bahwa melalui langkah-langkah terpadu, dampak bencana dapat diminimalkan, dan keselamatan masyarakat dapat lebih terjamin. ( gustaf/ advetorial)