Tahuna, Manadolive.co.id — Suasana meriah mewarnai pembukaan Festival Seni dan Budaya Sangihe (FSBS) Tahun 2025 yang digelar di Jalan Boulevard Kompleks Pelabuhan Tua Tahuna, Kelurahan Sawang Bendar, Kecamatan Tahuna, Jumat (7/11/2025). Kegiatan yang menampilkan beragam kesenian dan budaya khas Sangihe ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, SE., MM, didampingi jajaran Forkopimda dan tamu undangan.
Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Abdul Kholik, S.H., S.I.K., M.A.P., bersama Ketua Bhayangkari Cabang Kepulauan Sangihe, Ny. Adellia Kholik, turut hadir dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
Turut hadir pula Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Sekretaris Dewan Provinsi Sulut, W. N. Silangen, S.Sos., M.Si., Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Tendris Bulahari, Danlanal Tahuna Letkol Laut (P) Hadi Subandi, M.Tr.Hanla., CRMP, Kejari Kepulauan Sangihe I Bagus Putra Gede Agung, S.H., M.H., Ketua DPRD Ferdy Sondakh, S.E., serta unsur Forkopimda lainnya, tokoh adat, tokoh masyarakat, insan pers, dan sekitar 800 peserta festival.
Rangkaian acara diawali dengan karnaval budaya yang menampilkan tari-tarian khas seperti Tari Gunde, Tari Salo, dan Tari Upase, diiringi musik tradisional Tatengkorang dan Tunta. Beragam pertunjukan seni dan kreativitas masyarakat turut mengisi acara, termasuk fashion show bertema daur ulang.
Pembukaan juga diwarnai dengan doa bersama oleh Pdt. Leopold Tamalawe, S.Th., M.Pdk., serta tradisi adat pemotongan Kue Tamo oleh tokoh adat Mohris Lawendatu, yang kemudian dibagikan kepada seluruh tamu undangan.
Dalam laporannya, Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Vebe A.K. Bawoleh, S.Sos., M.E., selaku panitia pelaksana, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengekspresikan seni dan melestarikan budaya daerah.
Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga dan mengembangkan warisan budaya sebagai identitas daerah serta daya tarik wisata. “Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya leluhur kita,” ujarnya.
Sementara itu, sambutan Gubernur Sulawesi Utara yang disampaikan oleh W. N. Silangen menekankan dukungan pemerintah provinsi terhadap kegiatan pelestarian budaya lokal yang sejalan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan.













