Tahuna, Manadolive.co.id – Kecelakaan kerja kembali terjadi di lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Dusun Entanamahamu, Kampung Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jumat (22/8/2025). Dua penambang dilaporkan tewas setelah tertimbun longsoran tanah saat beraktivitas di dalam lubang galian.
Kedua korban yakni Djatri Lomboh (45), perangkat kampung asal Kampung Lesabe, serta Viktor Luis Pontoh (24), seorang mahasiswa dari kampung yang sama.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, sekitar pukul 11.30 WITA korban tengah bekerja di lubang galian sedalam dua meter ketika tiba-tiba tanah bagian atas longsor dan menimbun keduanya. Rekan-rekan korban yang berada di sekitar lokasi langsung berusaha meminta pertolongan.
“Sekitar satu menit setelah saya pindah ke tempat pecah batu, saya diberi tahu rekan lain bahwa lubang tempat kedua korban bekerja tertimbun longsor,” ungkap saksi Jun Vendri Diamare.
Proses evakuasi dilakukan oleh para penambang dibantu aparat Polsek Tabukan Selatan dan anggota Koramil 1301-09 Tabukan Selatan menggunakan peralatan manual serta empat unit mesin alkon. Tim Basarnas Sangihe yang dipimpin Jaenal Hidayat tiba di lokasi sekitar pukul 18.40 WITA untuk memperkuat pencarian.
Setelah hampir sepuluh jam, korban pertama Djatri Lomboh ditemukan pada pukul 21.10 WITA, disusul Viktor Luis Pontoh pada pukul 21.50 WITA. Kedua jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Lesabe menggunakan perahu tradisional (pamo).
Evakuasi dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Sangihe, IPTU Stefi S. Sumolang, S.H., M.H., bersama Kapolsek Tabukan Selatan, IPTU Budiyanto Salindeho, S.H., serta aparat Koramil setempat.
Hingga kini, aktivitas PETI di wilayah tersebut masih menjadi perhatian serius aparat kepolisian dan pemerintah daerah, mengingat tingginya risiko keselamatan yang mengancam para penambang.
