Manado, MANADOLIVE.CO.ID– DPRD Sulut Melaksanakan Rapat dengar pendapat (RDP) lintas komisi, terkait menindaklanjuti aksi demo Aliansi Dump Truck pada Senin (29/9/2025) soal kelangkaan Solar.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Royke Anter di Dampingi Ketua Komisi II DPRD Sulut Inggried Sondakh.di ruang rapat serbaguna, Selasa (30/9/2025).
Terpantau dalam rapat tersebut banyak pertanyaan, masukan dan kritikan yang disampaikan anggota DPRD Sulut.
Sehingga akhirnya dalam rapat tersebut mengahasilkan 7 rekomendasi.
1. Pertamina Sulawesi Utara harus menyelesaikan masalah barcode dengan
Menyediakan booth pengaduan dan penyelesaian masalah selama 2 hari
Untuk barcode di luar blokir dan minimal 3 hari serta maksimal 5 hari untuk masalah barcode terblokir.
2. Pertamina harus segera mengatasi masalah antrian dalam 3 hari kedepan
Dan harus ditinjau berkala setiap bulannya.
3. Pertamina bersama Biro Ekonomi untuk menghitung kembali kuota BBM
Subsidi (Solar) berdasarkan kebutuhan real daerah provinsi Sulawesi
Utara, dan untuk mengurai kemacetan pendistribusian kuota ke SPBU
Harus dengan parameter yang jelas dan transparan.
4. Tim gabungan yang telah dibentuk untuk pengawasan subsidi oleh pemerintah bisa dipertajam dengan sub Tim Pengawasan solar. Dimana adanya Tim Lintas Instansi (DPRD, PERTAMINA, HISWANA, POLDA, TNI,
PEMPROV) untuk mengawal distribusi solar dan mencegah penyimpangan di lapangan.
5. Transparansi data distribusi, Pertamina diminta membuka data alokasi,
Realisasi distribusi per SPBU dan kuota harian kepada DPRD secara rutin.
6. Penegakan hukum, POLDA diminta menindak tegas penimbunan dan penyalahgunaan solar, TNI membantu pengawasan di titik rawan.
7. Prioritas sektor kritis, penyaluran solar subsidi difokuskan untuk transportasi umum, pertanian, perikanan dan logistik kebutuhan pokok.
Turut hadir dalam rapat Wakil Ketua Royke Anter, dan Anggota DPRD Sulut Inggried Sondakh, Pricylia Rondo, Cindy Wurangian,Nick Lomban, Yongki Limen, Harry Poring, Ruslan Gani, Eldo Wongkar, Jeane Laluyan,Noman Luntungan, Seska Budiman,Royke Rorimg, Toni Supit, Pierre Makisanti, Roger Mamesah,Vionita Kuera, dan Julyeta Runtuwene.
(*)













