Tahuna Manadolive.co.id – Perhimpunan Burung Indonesia bekerja sama dengan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) ANEMON Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) melaksanakan program Birds Around Us (BArU) pada Sabtu (9/11/2025) di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Program BArU merupakan salah satu inisiatif Burung Indonesia yang berfokus pada pelestarian burung di wilayah perkotaan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ruang terbuka hijau yang ramah lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keberadaan burung di lingkungan sekitar.
Menurut Ganjar Cahyo Aprianto, Conservation Program Officer Burung Indonesia wilayah Sangihe, kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya edukasi publik agar masyarakat memahami peran penting burung bagi keseimbangan ekosistem perkotaan.
“Program BArU bertujuan untuk mengedukasi warga kota tentang pentingnya menjaga kelestarian ekosistem dan burung di sekitar mereka, sekaligus mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga keberadaan burung di lingkungan mereka,” ujar Ganjar.
Ia menjelaskan, burung memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem alami, seperti menjadi agen penyerbuk tumbuhan, pengendali hama serangga, serta penyebar benih. Kehadiran burung di kawasan perkotaan juga menjadi indikator kualitas lingkungan yang baik.
Kegiatan pengamatan burung kali ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni area belakang Kantor RRI Tahuna dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Santiago. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WITA dan didampingi oleh staf Burung Indonesia, yaitu Tri Laurens, Risky Sumaili, dan Julio Mododahi.
Ganjar menambahkan, Burung Indonesia secara rutin mengadakan kegiatan serupa setiap tahun sebagai bentuk kampanye pelestarian keanekaragaman hayati burung di Indonesia.
“Tahun ini kami mengangkat tema Birds Around Us untuk mengajak masyarakat mengenal dan melindungi burung-burung liar beserta habitatnya di wilayah perkotaan,” jelasnya.
Selain pengamatan lapangan, peserta juga mendapatkan pemaparan tentang jenis-jenis burung perkotaan serta pentingnya ruang terbuka hijau bagi satwa liar. Ganjar turut mengajak masyarakat umum untuk ikut serta dalam kegiatan pengamatan berikutnya yang dijadwalkan pada 12 dan 14 November 2025.
“Kegiatan ini kami maksudkan untuk mempromosikan keanekaragaman hayati burung di perkotaan serta mengapresiasi kawasan ruang terbuka hijau sebagai bagian dari ekosistem kota,” tutup Ganjar.
Sebagai informasi, Burung Indonesia atau Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang menjadi bagian dari kemitraan global BirdLife International yang berbasis di Inggris. Organisasi ini berkomitmen untuk melestarikan burung liar dan habitatnya di seluruh Indonesia melalui penelitian, edukasi, serta kolaborasi dengan berbagai pihak.












