Tahuna , ManadoLive.co.id — Menghadapi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kepulauan Sangihe dalam beberapa hari terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengambil langkah-langkah antisipatif guna meminimalkan potensi bencana yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe, Wandu C.C. Labesi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiagakan personel melalui sistem piket internal serta melakukan koordinasi aktif dengan camat, kapitalaung, dan lurah di seluruh wilayah terdampak.
“Kami telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi di internal BPBD, termasuk pelaksanaan piket. Selain itu, kami terus mengimbau para camat dan lurah untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem ini,” ujar Labesi, Senin (7/7/2025).
Labesi juga menekankan pentingnya upaya evakuasi mandiri bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana, seperti daerah pegunungan dan aliran sungai. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya korban jiwa apabila bencana alam seperti tanah longsor atau banjir tiba-tiba terjadi.
“Salah satu karakter daerah kita adalah rawan bencana. Karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan seperti perbukitan dan bantaran sungai kami minta tetap waspada. Bila terlihat tanda-tanda potensi bencana, segera lakukan evakuasi mandiri,” imbaunya.
Hingga saat ini, BPBD belum menerima laporan resmi terkait dampak kerusakan akibat cuaca ekstrem dari pihak kampung maupun kelurahan. Namun demikian, masyarakat tetap diminta untuk tidak lengah.
Bagi pengguna transportasi darat, terutama yang melintasi jalur antarwilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe, BPBD mengingatkan agar lebih berhati-hati terhadap potensi tanah longsor yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan serta membahayakan keselamatan.
“Jika ditemukan material longsor yang mengganggu akses jalan, kami minta pemerintah kecamatan segera berkoordinasi dengan BPBD maupun instansi teknis seperti Dinas PU agar bisa segera ditangani,” pungkas Labesi.
Ia berharap melalui kesiapsiagaan semua pihak, meskipun cuaca ekstrem terjadi, keselamatan masyarakat dan kelancaran akses transportasi tetap dapat terjamin.
