BPBD Sangihe Himbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem, Sejumlah Rumah dan Infrastruktur Terdampak

by -310 Views

Tahuna, Manadolive.co.id — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe terus melakukan pendataan terhadap dampak cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang pasang yang melanda wilayah tersebut dalam dua hari terakhir.

Kepala BPBD Sangihe, Wandu Labesi, menjelaskan bahwa hingga Kamis (9/10/2025) pagi, sejumlah laporan kerusakan telah diterima dari beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Untuk sementara, laporan yang kami terima berasal dari Kelurahan Bungalawang Kecamatan Tahuna dan Kampung Biru Kecamatan Tabukan Tengah,” ujar Labesi. “Di Kampung Biru terdapat satu rumah yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang, sementara di Kelurahan Bungalawang ada satu rumah yang terancam gelombang pasang.”

Selain itu, di Kelurahan Santiago dilaporkan adanya kerusakan pada infrastruktur pengaman pantai (talud) akibat hantaman ombak. BPBD Sangihe telah menyiapkan langkah tanggap darurat untuk mengantisipasi kerusakan lebih lanjut, termasuk rencana pemasangan karung sintetis di sejumlah titik rawan abrasi.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan dan masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti, terutama di wilayah pesisir yang rawan terdampak gelombang pasang. Langkah ini untuk mencegah dampak yang lebih serius ke depan,” jelasnya.

Labesi menambahkan, pihaknya masih menunggu laporan tambahan dari para kapitalaung dan lurah di wilayah lain yang kemungkinan juga terdampak. Setelah seluruh data diterima, BPBD akan melakukan perhitungan total kerugian serta menyiapkan langkah penanganan dan intervensi lanjutan dari pemerintah daerah.

Lebih lanjut, Labesi mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap prakiraan BMKG yang menyebutkan potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi .

“Kami mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. Jika terjadi gelombang tinggi, sebaiknya menahan diri untuk tidak beraktivitas di laut,” tegasnya.

Bagi warga yang tinggal di daerah aliran sungai dan lereng rawan longsor, Labesi menyarankan untuk melakukan evakuasi mandiri bila hujan turun dengan intensitas tinggi. Sementara itu, pengguna jalan raya, terutama di jalur antar-kecamatan dan provinsi, diminta waspada terhadap potensi pohon tumbang dan material longsor.

“Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana menghindar dari bahaya agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” pungkas Labesi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.