Boby Kereh : Data Resmi Penderita HIV Positif di Kota Manado

by -126 Views

Manado, MANADOLIVE.CO.ID– Dinas Kesehatan Kota Manado melalui bagian Promosi Kesehatan (Promkes) menjadi elemen penting dari kampanye gerakan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah.

Peran serta promkes yang ada di Puskesmas, agar mereka bisa bersosialisasi langsung dengan masyarakat sekitarnya. Begitu juga, mereka berada di sekolah-sekolah guna sosialisasi pencegahan penularan HIV.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, Bobby Kereh, SH yang di dampingi Kepala bidang (Kabid) dr. Sicilia Kumaat MPh bagian Pencegahan Penyakit Menular yg membidangi HIV/AIDS diruang kerjanya menyampaikan kepada media ini tentang data resmi penderita HIV Positif dari tahun 2021 sampai dengan 2023, pada Jumat (12/07/2024)

Tahun 2021 dari jumlah yang di tes 8282 positif HIV ada 135 atau sekitar 16 persen, tahun 2022 jumlah yang di tes 16152 ada 195 positif HIV atau 11 persen sedangkan tahun 2023 dari jumlah yang di tes 15340 ada 238 yang positif HIV atau sekitar 15 persen.

Untuk tahun 2024, mulai dari bulan Januari – Juni datanya ada sekitar 310 tetapi data 310 ini di dapat dari RS. Prof. Kandauw dan rumah sakit lainnya yang belum di pilah.

Kereh mengatakan, keseluruhan pasien RS Prof. Kandauw adalah rujukan dari Indonesia timur. Karena belum di pilah, jadi untuk Kota Manado belum di ketahui berapa jumlah datanya, nanti di tarik di akhir tahun.

Kata dia lagi, menyangkut data 101 pengidap HIV positif yang diberitakan beberapa media, ia tak bisa memberi komentar karena datanya yang resmi harus dari pemerintah.

“Torang juga tidak bisa menolak, nanti tinggal media dan masyarakat yang berkesimpulan karena data resmi adalah harus di rilis dari pemerintah,” ucap Kereh.

Kereh mengatakan, dari data 101 pengidap dalam kurun waktu 6 bulan datanya dari mana dan hasil 101 itu indikatornya apa yang dipakai.

Dia berharap ke depan jumlah kasus penderita HIV menurun, berdasarkan data yang dipaparkan tadi 3 tahun terakhir. Begitupun dengan kesadaran masyarakat tentang bagaimana upaya supaya tidak terjangkit HIV.

Dia menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom untuk hubungan yang beresiko.

“Kereh mengajak juga untuk jangan menggunakan narkoba, apalagi narkoba yang menggunakan jarum suntik, karena penularan HIV AIDS, paling cepat tertular pada penggunaan jarum suntik,” pungkas Bobby Kereh.

Sementara Kabid dr Sicilia Kumaat mengatakan, semakin banyak torang temukan kasus itu justru baik karena akhirnya torang jadi tahu bahkan orang yang menderita HIV akhirnya bisa mengetahuinya.

Kata Kumaat, kalau sekarang obat HIV, bahkan akan meningkatkan kwalitas hidup dan tidak akan sampai berujung pada kematian bahkan obat HIV semakin bagus sampai mencegah penularan.

“Kalau sudah minum obat HIV secara teratur, dia punya replikasi virus HIV di dalam tubuh tidak terdeteksi oleh alat pemeriksaan tidak akan berpotensi menular,” ucap Kumaat.

Jadi kata Kumaat, torang pe tujuan akhir dalam penanggulangan HIV adalah menemukan kasus sebanyak-banyaknya.

“Begitu torang temukan kasus, dia tahu dia sakit, dia akan berobat dan begitu dia berobat maka rantai penularan justru akan terputus,” tegasnya.

Kata Kumaat, dari Kemenkes justru Dinas Kesehatan Manado diberikan target temukan sebanyak banyaknya, dimana belasan ribu yang di tesĀ  diperluas lagi layanan tes.

“Sekarang torang pelayanan tes di semua Puskesmas, semua ibu hamil dan yang beresiko di streaming HIV,” ucap Kumaat.

Ia mengatakan, HIV itu seperti fenomena gunung es, diatas kecil Dan dibawah besar. “Yang di bawah ini yang berusaha torang temukan. begitu dorang muncul ke permukaan, torang intervensi, torang obati maka akan mencapai itu ending Aids in 2030, pungkas Kabid Kumaat. (Pri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.