Manado, MANADOLIVE.CO.ID–Banyaknya Aspirasi yang disampaikan masyarakat lewat Anggota DPRD dalam serap aspirasi, ternyata tak ada realisasi, atau tak dianggarkan.
Hal ini Sebagaimana disampaikan Anggota DPRD Sulut Remly Kandoli, dalam rapat Komisi III bersama Dinas PU, terkait Rancangan kebijakan umum Anggaran dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Sulut Tahun Anggaran 2026, Selasa (28/10/2025).
Menurut Legislator PDI Perjuangan ini bahwa sudah beberapa kali mengadakan Reses atau serap aspirasi bersama konstituennya, semua tidak lolos.
“Saya sudah malu kepada masyarakat, dipikir saya tidak kerja sebagai wakil rakyat, padahal kita di Dewan ini sudah hampir setiap rapat selalu menyuarakan keluhan-keluhan, aspirasi rakyat yang ada. Saya dulu sebagai kapten kapal pekerjaan selesai terima gaji bisa tidur nyenyak. Ini saya di Dewan kita bekerja sama dengan tidak ada hasil sementara saya di gaji terus, dan saya sampai susah tidur,”ujarnya personil Komisi III ini.
Ia pun mengakui bahea sudah tiga kali reses di Minahasa Tenggara dari pengeluhan Jalan, irigasi dan rehabilitasi bendungan tidak ada yang ditindaklanjuti.
“Dalam satu tahun tiga kali reses selalu sama pengeluhannya, tapi setiap usulan ini tidak ada realisasinya. Apa fungsi dewan setiap kali diusul aspirasi masyarakat tapi tidak terealisasi,”ucapnya.
Ia pun berharap dalam pembahasan KUA-PPAS APBD Tahun 2026 ini bisa dialokasikan anggaran untuk ruas jalan Pontak-Lobuk, Ratahan-Amurang dan juga Pangu-Atep, begitu juga irigasi Lahendong dan Bendungan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas PU Deicy Paath mengatakan bahwa mereka adalah instansi teknis dan pelaksana.
“Jadi kalau tidak ada dana kami tidak bisa melaksanakan. Namun untuk jalan pontak-lobu sudah masuk di anggaran tahun 2025. Dan untuk pangu-atep akan kami survei,”pungkasnya.
Diketahui dalam rapat tersebut, Anggota DPRD Sulut Dapil Minahasa Tenggara-Minahasa Selatan dari PDI Perjuangan, Remly Kandoli Langsung memberikan proposal permohonan rehabilitasi penanganan rekonstruksi jalan Provinsi di Wilayah Kabupan Minahasa Tenggara.
(***)




 
											



