Tahuna manadolive.co.id – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe resmi memulai penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Proses ini ditandai dengan Kick-Off Meeting yang digelar hari ini.
Dalam sambutannya, Bupati Kepulauan Sangihe menegaskan bahwa KLHS merupakan instrumen penting dalam memastikan kebijakan pembangunan tetap berorientasi pada prinsip pelestarian lingkungan dan ketahanan terhadap bencana alam. Hal ini sejalan dengan visi Sapta Mbara, khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan serta peningkatan mitigasi bencana.
“Sangihe sebagai wilayah kepulauan menghadapi berbagai tantangan lingkungan, mulai dari perubahan iklim, degradasi sumber daya alam, hingga risiko bencana seperti tanah longsor, abrasi pantai, letusan gunung berapi, dan kenaikan permukaan air laut. Oleh karena itu, KLHS harus menjadi acuan utama dalam perencanaan pembangunan daerah,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, ia menegaskan empat poin utama yang harus diperhatikan dalam penyusunan KLHS, yakni:
Menggunakan data terbaru yang valid dan terverifikasi.Mengikuti regulasi yang berlaku serta melibatkan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat. Tidak sekadar menjadi formalitas administratif, tetapi sebagai pedoman ilmiah dalam kebijakan pembangunan. Mendorong sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat penyelesaian dokumen RPJMD.Bupati juga mengapresiasi kerja keras tim penyusun KLHS RPJMD Sangihe 2025–2029 dan berharap kajian ini menjadi landasan strategis bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan.
“Semoga Tuhan memberkati segala usaha dan upaya kita bersama,” tutupnya, seraya secara resmi membuka kegiatan Kick-Off Meeting . ( gustaf)
