Tahuna, Manadolive.co.id – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) resmi menetapkan Kampung Laine di Kecamatan Manganitu Selatan sebagai Kampung Tangguh Bencana. Penetapan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Kepala BPBD Sangihe, Wandu Labesi, menjelaskan bahwa Kampung Laine memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana banjir. Hal ini disebabkan oleh posisi geografis kampung yang berada di bawah permukaan laut serta dilewati dua sungai besar, yakni Sungai Kadadima dan Sungai Tawara, yang kerap meluap saat hujan turun meski dengan intensitas sedang.
“Dalam waktu 20 menit saja saat hujan turun, air langsung menggenangi wilayah kampung. Beberapa waktu lalu, ketinggian air bahkan mencapai 1,5 meter,” ungkap Labesi.
Sebagai langkah antisipatif, BPBD membentuk Tim Relawan Kampung Tangguh Bencana yang akan bertugas melakukan edukasi kebencanaan serta membantu proses evakuasi ketika terjadi banjir. Untuk mendukung kerja tim relawan, pemerintah daerah juga menyerahkan bantuan berupa perahu karet lengkap dengan perlengkapannya, termasuk jaket pelampung.
“Kami siapkan seluruh peralatan agar para relawan bisa menjadi garda terdepan saat keadaan darurat,” ujar Labesi.
Selain pembentukan tim relawan, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) juga dilibatkan dalam intervensi mitigasi. Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan penghijauan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tawara dan Kadadima, sementara Dinas Perumahan dan Permukiman membangun dua unit prototipe Rumah Tangguh Bencana (RTB) sebagai rumah tahan banjir yang dapat diadopsi masyarakat ke depan.
“Harapan kami, warga yang sering terdampak banjir, khususnya di wilayah Lendongan 2, 7, dan 8, dapat mengikuti model rumah ini agar lebih siap menghadapi risiko banjir,” tambah Labesi.
Kegiatan peresmian turut dihadiri unsur Forkopimda dan pejabat daerah, antara lain Dandim 1301/Sangihe Letkol Czi Nazarudin, S.T., M.I.P., Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Abdul Kholik, S.H., S.I.K., M.A.P., Asisten II Sekda Gregorius Londo, Kadis Pertanian Frangky Nantingkase, Kadis Perindag Treenov Pontoh, SH , Kadis Pariwisata Sony Kapal, Kadis Perhubungan Dekcy Surudani, kadis PMDD Frans Parawouw,Kabag Ekonomi Mariana Kuheba, Camat Manganitu Selatan Hubert Manulong, serta para kapitalaung se-Kecamatan Manganitu Selatan. Hadir pula jajaran kepolisian seperti Kapolsek Mangsel IPDA Hence Kaware, Kasat Intelkam IPTU Agustinus Sampaleng, Kabag SDM AKP Juknais.Katiandagho, dan Kasi Propam IPDA Jefri Mandangi .
Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, dalam sambutannya menegaskan bahwa banjir yang kerap terjadi di Kampung Laine menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Setiap beberapa bulan, kampung ini mengalami banjir. Ini menjadi beban bagi pemerintah, sehingga diperlukan kesiapan dari tiga unsur penting: pemerintah, relawan, dan masyarakat,” tegas Thungari.
Ia juga mengimbau warga agar tidak lagi membangun rumah di wilayah-wilayah rawan banjir, sembari memahami bahwa sebagian masyarakat masih memilih untuk bertahan.
“Kalau rumah rusak, sebaiknya cari lokasi yang lebih aman. Kami mengerti ini adalah pilihan hidup, tapi keselamatan tetap menjadi prioritas,” pungkasnya.
Rangkaian kegiatan peresmian di tandai dengan penandatanganan Prasasti dan ditutup dengan aksi penanaman pohon sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mitigasi bencana berbasis lingkungan.