Tahuna manadolive.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Aliansi Masyarakat Peduli Sangihe, Kamis (11/9/2025), di ruang rapat lantai I Kantor DPRD. Agenda tersebut membahas berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat, mulai dari pemadaman listrik, air bersih, hingga kebijakan daerah.
Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Sangihe, Max Kasombang, dalam penyampaiannya menyoroti persoalan pemadaman listrik yang dinilai sudah pada level mengkhawatirkan, khususnya di wilayah bagian selatan. Kondisi itu, menurutnya, tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menyebabkan kerusakan peralatan elektronik yang merugikan masyarakat.
“Pemadaman yang terjadi hampir setiap hari sudah tidak masuk akal. Banyak warga yang mengalami kerugian akibat barang elektronik rusak,” ujar Kasombang.
Menanggapi hal itu, Manager PT PLN UP3 Tahuna, Dimas Adhi Prabowo, menjelaskan bahwa pemadaman bukan dilakukan dengan sengaja, melainkan dipengaruhi sejumlah faktor. “Ada beberapa faktor, di antaranya cuaca dan kondisi geografis wilayah yang cukup menantang,” ungkap Dimas.
Selain listrik, masalah air bersih juga menjadi sorotan. Aliansi meminta peningkatan kualitas layanan air minum, peninjauan tarif yang dianggap memberatkan masyarakat, serta adanya penyesuaian harga.
Tak hanya itu, aspirasi lain yang disampaikan yakni terkait pembatalan Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang retribusi, pelayanan BPJS, serta kinerja dan anggaran DPRD Sangihe.
RDP tersebut dihadiri Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, Ketua DPRD Sangihe Ferdy Sondakh, Wakil Ketua I Paul Makagansa, Wakil ketua II Marvein Hontong .Forkopimda ,Dirut Perumda Ake’u Banua Teguh Salainti, jajaran anggota DPRD, perwakilan PLN, Aliansi Masyarakat Peduli Sangihe, serta tamu undangan lainnya.
