Manado, MANADOLIVE.CO.ID– Para penjual emas yang sering berjualan emas dihebohkan dengan uang palsu digunakan untuk membeli perhiasan emas. Pusat Kota Manado atau lebih dikenal Pasar 45 dihebohkan dengan salah satu pedagang emas yang tertipu dengan uang palsu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa ibu Ning, penjual emas didatangi seorang lelaki dan membeli perhiasan emas sebesar 8,3 gram dengan nilai rupiah sekitar 11 jutaan.
Tentunya sebagai penjual, pastinya merasa senang karena dagangannya laku.Si penjual ini tidak memeriksa dengan teliti jika uang itu asli atau palsu. Dan oknum yang membeli ini begitu menerima perhiasan emas serta menyerahkan uang palsu langsung pergi dengan alasan terburu-buru.
Penjual emas ini pun begitu menghitung dan melihat uang tersebut, menanyakan ke rekan-rekannya dan saat itu langsung heboh ternyata uang tersebut uang palsu.
Peristiwa ini menjadi pelajaran, dimana setiap melakukan transaksi jual-beli, harus dengan teliti keaslian rupiah.
Karena masih banyak warga yang tidak bisa membedakan mana uang palsu dan uang asli. Sosialisasi pengenalan keaslian rupiah harus diitenskan kepada masyarakat yang sering melakukan transaksi jual beli.
Untuk mengenal keaslian rupiah, dengan menggunakan metode 3D . 3D tersebut adalah Dilihat, Diraba dan Diterawang.
Dilihat untuk memeriksa detail gambar dan hologram warna-warni, Diraba untuk merasakan tekstur kasar pada desain dan tulisan tuna netra, serta diterawang untuk melihat gambar pahlawan dan logo BI.
Warga selalu diingatkan untuk selalu menggunakan metode 3D ketika melakukan transaksi dengan rupiah, karena banyak oknum yang melakukan penipuan dengan uang palsu disaat mangsanya lengah.
Sosialisasi keaslian rupiah harus menjangkau seluruh masyarakat tingkat bawah agar tidak ada lagi korban yang tertipu dan merasa dirugikan.
“Banyak warga memang agak bingung dan susah menentukan mana uang palsu dan uang asli, sehingga kami membutuhkan penjelasan atau sosialisasi bagaimana cara menentukan uang asli atau bukan,” pungkas pedagang emas. ( rosita)
