Tahuna, Manadolive.co.id — Warga Kampung Mahumu II, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, digemparkan oleh penemuan mayat seorang petani di kebun kelapa, Sabtu (9/8/2025) pagi. Korban diketahui bernama Krenis Tempolenehe (65), yang tinggal seorang diri di rumahnya.
Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Abdul Kholik, S.H., S.I.K., M.A.P., melalui Kasat Reskrim Polres Kepulauan Sangihe Iptu Stefi Sweetly Sumolang, S.H., M.H., menjelaskan korban pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Golprin Mengendai, sekitar pukul 08.30 WITA. Saat itu, saksi datang mengantarkan bahan makanan, namun setelah dipanggil berulang kali, korban tidak merespons.
Setelah memeriksa di dalam rumah, korban tidak ditemukan. Pencarian dilakukan di sekitar rumah dan korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kebun kelapa bernama Hoka, berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya..
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan tubuh korban sudah tidak utuh. Kepala korban telah menjadi tengkorak dan terpisah sekitar satu meter dari tubuh. Bagian tubuh dari perut hingga leher terkoyak, kaki kiri hilang, dan jari kaki kanan hancur. Polisi memperkirakan korban telah meninggal sekitar satu minggu sebelum ditemukan.
Di lokasi, petugas juga menemukan sisa-sisa daging korban dan tanah yang terbongkar, diduga akibat pijakan terakhir korban sebelum terjatuh di kebun yang curam. Dugaan sementara, korban tewas akibat serangan hewan liar.
Menurut keterangan keluarga, korban mengalami keterbelakangan mental dan jarang berinteraksi dengan warga, kecuali kerabat dekat. Ia mengandalkan bantuan makanan dari keluarganya.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai takdir. Pemakaman dilaksanakan pada hari yang sama, pukul 15.30 WITA, dihadiri keluarga dan tokoh agama setempat.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban, sementara situasi di lokasi kejadian dilaporkan kondusif.
